Daftar Isi :
Halo selamat pagi semua, bagaimana kabarnya ? semoga sehat selalu ya, kali ini saya akan share pengalaman saya mendaki gunung batur antara 2009-2020.
Kenapa Batur
Apakah tidak pernah mendaki gunung lain ? jawabannya tidak. Kenapa tidak ? gunung batur sudah cukup bagi saya (Padahal ini alasan aja sih, sebenarnya karena fisik nya lemah).
Selain nanti anda akan melihat gallery picture yang sudah saya abadikan tiap trek nya, saya juga akan memberikan tips bagi sesama pendaki pemula atau seseorang yang ingin mendaki gunung batur untuk pertama kalinya.
Tujuannya agar anda mempersiapkan semuanya secara mental dan fisik, sehingga nantinya saat anda mendaki tidak terlalu kaget, pusing, pucat, muntah-muntah dan kecapekan.
Iya, itu semua sudah pernah saya alami.
Kemah / Camp
Sebelum anda memutuskan untuk mendaki, coba tanya team senior anda, apakah anda akan kemah / camp atau tidak.
Untuk lebih menjiwai harus nya anda melakukan kemah, anda bisa membangun tenda di bawah kaki gunung batur atau di area yang sudah di tentukan / di izinkan.
Tahun 2020 ini ada mis komunikasi, karena saya tidak pernah membangun tenda saat mendaki sebelumnya dan memilih jalur yang langsung ke puncak tidak melewati POS 1, akhirnya kami memutuskan membangun tenda di puncak.
Ternyata ini sudah dilarang (sepertinya ini sudah lama deh), karena mungkin bekas kayu dan sampah nya biasa ditinggalkan di atas puncak gunung atau memang karena dataran landai nya sedikit sehingga bisa membahayakan pendaki.
Mohon maaf ini karena memang ketidak tahuan kami, namun barang kali penjaga harusnya memberikan tanda lebih jelas saat di jalur awal pendakian atau sebelum percabangan agar pendaki yang tidak tahu boleh melakukan camp diatas segera mengetahuinya.
Jadi saran saya anda membangun tenda di tempat yang sudah di izinkan atau dibawah kaki gunung.
Persiapan Individu
Persiapan yang saya maksudkan adalah barang-barang pribadi dan makanan apa saja yang harus anda bawa.
Tujuannya agar anda tidak membebani terlalu banyak kepada team / teman sesama pendaki, memang terlihat sepele tetapi anda perlu memperhatikan ini agar tidak menjadi tambahan beban teman saat mendaki nantinya.
Peralatan dan Perlengkapan
Untuk pribadi anda bisa siapkan seperti : sepatu / sandal gunung, jaket, sarung tangan, kaos kaki, tas, kupluk, baju hangat, selimut, senter, cangkir, dan sendok.
Kemudian bawa makanan dan cemilan, usahakan bawa makanan yang berkarbo hidrat tinggi dan manis, karena anda akan melakukan aktivitas fisik agar tetap menghasilkan energi.
Contohnya seperti : roti, mie instan, telur rebus, ketela rebus, kacang, coklat (awas mules ya) dan permen.
Bawa minum air putih secukupnya, pengalaman saya untuk 1 orang minimal 4 x 600ml, 2 untuk naik, 2 untuk turun.
Kemudian bawa juga kopi instan / teh, minyak kayu putih dan tolak angin just in case.
Team
Untuk team pendaki, usahakan ada minimal 2 pendaki senior, 1 untuk didepan sebagai leader dan 1 untuk di belakang sebagai sweeper (jangan mencuri).
Disamping untuk memberikan advice dan penunjuk jalan pendaki senior biasanya akan memberikan beberapa bantuan dan arahan.
Bagi team anda untuk keperluan perlengkapan yang bisa di share seperti kompor, nesting, gas, tenda, dan matras.
Oh ya, jangan lupa ada yang harus bawa P3K siapa tau ada yang terluka.
Jadi ada yang bertugas untuk menyiapkan tenda, ada yang bertugas untuk membeli gas, membawa kompor, nesting dan matras.
Untuk teman-teman yang dirasa sulit untuk menyiapkan dan membawa peralatan yang berat, usahakan berkontribusi dengan membeli bahan-bahan makanan yang nantinya dibagikan ke sesama teman-teman pendaki.
Khusus nya yang membaya banyak peralatan seperti tenda, matras dan kompor, kasihan kan pasti energinya banyak yang dikeluarkan.
Jadwal
Tiga kali mendaki sebelumnya saya selalu berangkat jam 8 malam, dan sampai kintamani jam 10 malam, sekitar pukul 11 malam mulai mendaki, perikiraan sampai pos pertama antara jam 2 pagi.
Tidur 2-3 jam, kemudian lanjut naik sampai puncak sekitar pukul 5.30 pagi sudah di puncak untuk lihat sunrise.
Jam | Activity |
20.00 – 22.00 | Perjalanan dari Denpasar – Kintamani (kecepatan biasa saja 40-60km) |
22.00 – 23.00 | Persiapan, sembahyang / berdoa, peregangan otot, dan bref. |
23.00 – 02.00 | Mulai mendaki, sampai POS pertama (sambil nyemil, ngobrol, ketawa – ketiwi, sesak napas) |
02.00 – 04.30 | Tidur / Istirahat |
04.30 – 05.30 | Lanjut perjalanan ke puncak |
05.30 – 07.00 | Dipuncak, lihat sunrise, foto-foto, bangga, |
08.00 – 11.00 | Turun, engsel kaki udah lepas semua. |
Namun pendakian yang ke 4 saya mulai mendaki jam 8 malam, sampai di puncak langsung jam 11 malam, bangun tenda dan api unggun.
Pagi nya di ditegur, sumpah iin malu banget dikira kita sengaja bikin tenda padahal memang ga tau sebelumnya tidak boleh bangun tenda di puncak, maaf yah pak.
Jam | Activity |
17.00 – 20.00 | Perjalanan dari Denpasar – Kintamani (kecepatan biasa saja 40-60km) |
20.00 – 20.30 | Persiapan, sembahyang / berdoa, peregangan otot, dan bref. |
20.30 – 23.00 | Mulai mendaki, sampai POS pertama (sambil nyemil, ngobrol, ketawa – ketiwi, sesak napas) |
23.00 – 00.00 | Bangun Tenda, bakar2 sampah. |
00.00 – 04.00 | Tidur / Istirahat |
04.00 – 06.00 | Bikin kopi, makan mie, roti dll |
06.00 – 08.00 | Dipuncak, lihat sunrise, foto-foto, bangga , ditegur warga karena bangun tenda dipuncak. |
08.00 – 11.00 | Turun, engsel kaki udah lepas semua. |
11.00 – 12.30 | Mandi, berendam air hangat. |
13.00 – 14.00 | Makan siang. |
Gallery Pictures
Picture nya saya tidak bisa upload di blog karena image nya terlalu banyak (waktu itu), saya baru lanjut nulis artikel ini setelah semua file photo ter upload di google, padahal untuk sekarang saya sudah coba untuk sewa vps idwebhost, jadi maaf ya file nya pakai link saja di google photo, males pindahin juga sih.
Selamat mendaki, silahkan bisa berikan saran atau pengalaman mendaki kalian khusus nya di gunung batur pada kolom komentar ya.
Wassalam
Hendra Wijaya